Senin, 14 Desember 2009

Sebagian keci bangunan candi yang ditemukan di Komplek Universitas Islam Indonesia (UII) itu pagar langkan

YOGYAKARTA--MI: Sebagian keci bangunan candi yang ditemukan di Komplek Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta diduga kuat bagian dari pagar langkan candi. Artinya, inti bangunan candi terletak di lokasi penemuan.

“Berdasarkan pengamatan sementara bagian candi yang ditemukan itu pagar langkan. Jadi, candi induknya ada di situ. Pagarnya juga masih utuh. Kemunkinan bangunan candinya
juga masih bagus,� kata Kepala Seksi Pelestarian dan Pemanfaatan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Yogyakarta Tri Hartono, Senin (14/12).

Menurutnya, kecil kemungkinan bagian candi yang ditemukan itu merupakan pagar bangunan candi. Kalau bagian itu pagar bangunan, lokasi candi induknya tidak ada di dekat penemuan.

Kondisi bagian candi yang ditemukan masih sangat bagus. Diharapkan kondisi candinya juga masih baik. Sebab, ujarnya, jenis batunya merupakan andesit atau batu muntahan Gunung Merapi.

Bila dihat dari sisi kondisi batunya yang bagus dan bagian bangunan yang masih utuh, kata Tri, kualitas candinya juga baik. Berdasarkan pengalaman, bila bangunan candi terbuat dari batu putih, maka kondisinya sudah tidak sebagus seperti temuan tersebut.

Untuk menindaklanjuti penemuan itu, BP3 Yogyakarta akan berkoordinasi dengan pihak UII Yogyakarta untuk memastikan apakah pihak kampus bersedia menurunkan tim arkeolog sendiri dan BP3 Yogyakarta hanya menjadi fasilitator saja, atau justru diserahkan sepenuhnya kepada BP3 Yogyakarta.

Paling tidak, ujarnya, membutuhkan

Ia juga mengatakan, dibutuhkan waktu minimal satu bulan untuk mengevaluasi kondisi candi tersebut. Setelah itu akan keluar tiga rekomendasi, pertama yaitu bila kondisi candi bernilai tinggi, rencana pembangunan perpustakaan harus dihentikan.

Kedua, jika nilai candinya sedang, proyek pembangunan bisa dilanjutkan dengan catatan
tertentu. rekomendasi ketiga, bila nilai candi yang ditemukan rendah maka, candi itu bisa diangkat dan proyek pembangunan perpustakaan bisa dilanjutkan.

“Butuh waktu tahunan untuk pemugaran. Itupun tergantung apakah sisa batu yang ada masih
komplit. Kalau sisa candinya tidak lengkap, pemugaran bisa berhenti. Nanti kita rekontruksi dulu, dan kalau sudah komplit baru dipugar,� jelas Tri. (SO/OL-01)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar