Rabu, 31 Maret 2010

Pesawat Tempur Buatan Indonesia


T-50 golden Eagle

BANDUNG (Bisnis.com): Di bidang penguasaan teknologi pesawat terbang, Indonesia telah terkenal sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang memproduksi dan mengembangkan pesawat sendiri. Walaupun di bidang pemasaran produksi pesawatnya sendiri harus kita akui kita masih kalah bila dibandingkan dengan Brazil, yang mengembangkan EMBRAER dan memasarkannya ke seluruh dunia.

Akan tetapi, beberapa tahun belakangan ini, beberapa negara mulai mengalihkan perhatiannya ke pesawat buatan Indonesia, sebut saja Malaysia, Pakistan, UAE, Philipina, dan Korea Utara, serta beberapa negara lainnya. CN-235 tampaknya akan mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas di beberapa tahun kedepan setelah lebih banyak negara yang sadar akan kehandalannya. Malaysia sendiri berencana memesan 4 pesawat tambahan untuk menambah jumlah pesawat CN-235 yang sudah mereka miliki (source)


Anda pasti berfikir, dengan semua kapasitas dan teknologi yang dimiliki Indonesia, kenapa sampai sekarang Indonesia belum membuat Jet tempur ?

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) akhirnya siap berkerja sama dengan Korea Selatan mengerjakan proyek pengembangan model pesawat tempur senilai US$8 miliar yang ditawarkan pemerintah negara tersebut kepada Indonesia.

Direktur Integrasi Pesawat PT DI Budiwuraskito mengemukakan sejumlah sarana dan prasarana yang dimiliki badan usaha milik negara (BUMN) tersebut mampu mengerjakan pesawat tempur sejenis T-50 Golden Eagle yang merupakan pengembangan pesawat oleh Korea Selatan-Amerika Serikat.

“Kalau memroduksi sendiri [pesawat tempur] belum bisa, tetapi kalau bergabung dengan Korea Selatan bisa terlaksana,” katanya kemarin.

PT DI memiliki pengalaman dalam bidang kualifikasi dan sertifikasi dalam memproduksi pesawat-pesawat yang berkecepatan rendah seperti CN-235.

Sementara itu, Korea Selatan berpengalaman dalam memroduksi pesawat berkecepatan tinggi atau melebihi kecepatan suara (1 mach) T-50 Golden Eagle.

“PT DI memiliki lahan, laboratorium, ruang perakitan, sumber daya manusia, dan lain-lain. Jadi sebetulnya tinggal penggabungan teknologi saja,” katanya.

Budi mengatakan pengembangan dan pembangunan model pesawat yang ditawarkan Korea Selatan baru untuk jenis tempur (fighter), sementara pengembangan model pesawat jenis lainnya seperti jenis stealth (siluman), belum masuk program.

Dia menilai kerja sama pengembangan pesawat tempur kemungkinan bisa diwujudkan pada tahun ini setelah pemerintah Korea Selatan memberikan lampu hijau atas program kerja sama. “Pemerintah Korea Selatan tinggal menunggu persetujuan parlemennya dalam program pengembangan pesawat ini,” katanya.

Kamis, 04 Maret 2010

Kepala Firaun Raksasa Ditemukan


KAIRO, KOMPAS.com — Para arkeolog di Mesir menemukan kepala raksasa dari granit merah di lokasi yang dikenal kaya dengan peninggalan Mesir kuno di Luxor. Dewan Purbakala Mesir mencetuskan, Minggu (28/2/2010), bahwa kepala tersebut adalah citra dari salah satu firaun Mesir yang paling terkenal yang bertakhta kira-kira 3.400 tahun yang lalu.

Kepala batu dari Amenhotep III itu berukuran setinggi pria dewasa dan digali dari reruntuhan kuil yang juga merupakan kuburan firaun di kota selatan Luxor.

Kepala ekspedisi yang menemukan kepala tersebut mengatakan bahwa temuan ini adalah citra wajah Amenhotep III yang paling utuh sepanjang sejarah.

"Patung lainnya biasanya sudah ada kerusakan, entah ujung hidungnya atau wajahnya sudah terkikis," kata Dr Hourig Sourouzian, yang telah memimpin tim ekspedisi Mesir-Eropa pada situs itu sejak 1999. "Tapi kali ini, dari ujung mahkotanya sampai dagu, semuanya terukir dan terpoles dengan indahnya, tak ada yang rusak," ungkapnya.

Kepala itu merupakan bagian dari sebuah patung besar yang ditemukan beberapa tahun lalu. Sebelumnya juga telah ditemukan bagian-bagian tubuh lain dari patung itu, yaitu lempengan pada punggung dan juga janggut adat yang nantinya akan disambung ke bagian kepala tadi.

Amenhotep III adalah kakek dari firaun kecil yang terkenal, yaitu Tutankhamun, yang memerintah pada 1387-1348 SM pada masa kejayaan Kerajaan Baru Mesir dan menguasai kerajaan yang luas menghampar dari Nubia di selatan hingga Syria di utara.

Sourouzian mengatakan bahwa sang firaun itu masyur karena memimpin Mesir pada masa keemasannya di zaman ketika perdamaian dan kemewahan tersebar di seluruh kerajaannya. Para pengrajin masa itu juga mempertajam keahlian artistik mereka sehingga terlihat dari bentuk simetris kepala yang ditemukan itu.

"Andaikata dia (Amenhotep III) benar-benar mirip patung ini, berarti ia pria yang sangat sangat tampan," ucapnya.

Kuil pekuburan Amenhotep III sangat luas, tetapi sebagian besar telah rusak, mungkin karena banjir. Kini tembok-temboknya pun tak banyak tersisa.

Ekspedisi pimpinan Sourouzian telah menggali berbagai artefak dan patung-patungan dari reruntuhan itu, termasuk juga dua patung Amenhotep yang dibuat dari granit hitam yang ditemukan pada Maret lalu.

Kabut Nebula Berbentuk Kelelawar Angkasa


KOMPAS.com — Sebuah foto kabut nebula yang tersembunyi di dekat gugus bintang Orion memperlihatkan bentuk seperti seekor kelelawar sedang membentangkan sayapnya akibat pancaran gas yang muncul dari pusatnya.

Adalah bintang-bintang di Orion yang memancarkan cahaya dan angin kuat sehingga menghasilkan bentuk unik yang kemudian dinamai NGC 1788 itu. Lingkungan yang amat dinamis tersebut membantu terbentuknya ”rahim perbintangan”, tempat bintang-bintang dilahirkan.

NGC 1788 adalah sebuah nebula pantul di mana gas dan debu memantulkan cahaya dari gugusan bintang-bintang muda. Hasilnya berupa bentuk gas bercahaya, seperti kelelawar mengembangkan sayapnya.

Foto yang diambil menggunakan teleskop MPG/ESO 2,2 meter milik Observatorium La Silla European Southern Observatory di Cile tersebut diumumkan Selasa (3/3/2010).

Bintang-bintang raksasa di Orion diyakini menjadi penyebab pancaran gas hidrogen di nebula yang tampak sebagai garis merah nyaris vertikal di sebelah kiri foto.

Sedikit saja bintang yang menjadi bagian nebula itu terlihat dalam foto karena sebagian besar tertutup debu raksasa di sekitarnya. Bintang paling jelas, HD 293815, terlihat di bagian atas kabut, sedikit dekat pusat nebula.

Hampir semua bintang di wilayah itu masih sangat muda, dengan usia rata-rata hanya jutaan tahun. Usia yang amat muda dibandingkan umur Matahari yang sekitar 4,5 miliar tahun
sumber : kompas 4 maret 2010

Pengorbit Mars Membuat Para Ilmuwan Kagum


PASADENA, KOMPAS.com — Para ilmuwan dan pengamat antariksa terpukau oleh melimpahnya data yang dikirimkan wahana pengorbit NASA yang dikirim ke Mars.

Badan antariksa tersebut menyatakan, Rabu (3/3/2010), bahwa pengorbit bernama Mars Reconnaissance Orbiter telah mengirimkan data sebesar 100 terabit yang telah terkumpul sejak tahun 2006. Data sebanyak itu kira-kira sebanding dengan 3 juta lagu MP3.

Wahana pengorbit itu diluncurkan dari Florida tahun 2005 lalu tiba di Mars pada tahun 2006. Wahana ini merupakan pengintai tercanggih yang pernah dikirim ke planet merah itu.

Rich Zurek, ilmuwan proyek NASA dari bagian Laboratorium Daya Dorong Jet, mengaku kagum dengan kualitas gambar dan data lainnya yang dia terima. Data tersebut bisa membantu para ilmuwan lebih memahami planet itu.

Sekadar catatan, pengorbit itu tahun lalu sempat mengalami masalah komputer sehingga operasi ilmiahnya sempat terhenti. Namun, wahana tersebut kini sudah bekerja normal