Selasa, 22 Desember 2009

Mi-35 Hind milik indonesia



Mi-35 adalah versi ekspor dari Mi-24 'Hind-E' (NATO code, merupakan helikopter tempur dan pengangkut buatan Uni Soviet. Helikopter ini mulai dioperasikan pada tahun 1976 oleh Soviet, dan saat ini masih dipakai oleh 30 negara lainnya.

Pilot Soviet menyebut helikopter ini letayushiy tank, yang artinya "tank terbang". Nama julukan lazim lainnnya adalah Krokodil (Buaya), karena bentuk dan warna kamuflasenya.

Helikopter ini dikembangkan berdasarkan Mil Mi-8, yaitu dengan dengan dua mesin turboshaft yang memutar lima bilah baling-baling 17,5 meter utama dan tiga bilah baling-baling belakang. Posisi mesinnya menghasilkan dua saluran udara yang khas, selain itu, versi D dan selanjutnya memiliki kokpit ganda berbentuk gelembung yang membuatnya mudah dikenali.

Penempatan senjata dilakukan pada sayap pendek, yang juga berfungsi memberikan dorongan terbang, dimana setiap sayap memiliki tiga titik penempatan. Badan helikopter memiliki lapisan pelindung yang tebal, dan baling-balingnya yang terbuat dari titanium yang tahan tembakan sampai kaliber 12,7 mm.

Kokpit helikopter dibuat kedap udara agar tahan dalam kondisi NBC (Nuclear, Biological, Chemical). Mi-24 menggunakan tiga roda pendaratan yang dapat dimasukkan ke dalam badan. Sebagai helikopter multifungsi angkut dan tempur, Mi-24 belum memiliki helikopter pesaing yang sejenis dari negara NATO. ©alutsista



Karakteristik umum
• Kru: 3 (pilot, perwira persenjataan, teknisi)
• Kapasitas: 8 prajurit atau 4 tandu
• Panjang: 17,5 m (57 ft 4 in)
• Diameter baling-baling: 17,3 m (56 ft 7 in)
• Rentang Sayap: 6,5 m)
• Tinggi: 6,5 m (21 ft 3 in)
• Area piringan: 235 m² (2.529,52 ft²)
• Berat kosong: 8.500 kg (18.740 lb)
• Berat maksimum lepas landas: 12.000 kg (26.455 lb)
• Mesin: 2× Isotov TV3-117 turbin, 1.600 kW (2.200 hp) masing-masing

Performa
• Kecepatan maksimum: 335 km/h (208 mph)
• Jarak jangkau: 450 km (280 miles)
• Atap servis: 4.500 m (14.750 ft)




Persenjataan
• GSH-30mm multi-barrel machinegun
• 1500 kg bom
• 4× Peluru kendali anti tank (AT-2 Swatter atau AT-6 Spiral)
• 4× 57 mm S-5 rocket pod atau 4× 80 mm S-8 rocket pod
• 2× 23 mm meriam dua laras (machinegun-pod) atau
• 4× tangki bahan bakar eksternal

1 komentar:

  1. pt.dirgantara...ayo kembangkan lah tegnologi dan produksi mu, klo heli ini buatan thn 76..sdh brng tentu di 2010 banyak heli2 cerdas yg bermunculan ,bl kta tdk berkembang maka kita adalah SASARAN empuk penjualan alutsita neg2 maju...kita pnya bnyk genersi yg berpotensi (4thn yg lalu kontes membuatan alat pertahanan yg di adakan dephan inggris/di universitas2 inggris, mhsiswa asal indonesia mjndi juara, thn ini anak smp dpt membuat anti virus, 7 thn yg lalu bj habiebie tlh menyumbangkan pemikiran dan kmpuan nya,dan masiih bnyk bibit2 yg terlalu bnyk bl sy sbtkan) marii kita isi kemerdekaan ini dengan apapun hal yg positif untuk INDONESIA RAYA

    BalasHapus