Minggu, 13 Desember 2009

Penemuan Candi di Lokasi Pembangunan Perpustakaan Pusat UII



Sebagai institusi pendidikan tinggi yang peduli pada kepentingan bangsa, UII mendukung sepenuhnya upaya perlindungan terhadap artefak budaya, termasuk bangunan yang diyakini merupakan candi di lokasi pembangunan perpustakaan pusat UII. Hal ini disampaikan Rektor UII, Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec., pada Ahad, 13 Desember 2009 di Ruang Rektor Gedung GPBH. Prabuningrat, Kampus Terpadu UII.

“UII sebagai lembaga pendidikan tinggi sangat menghargai heritage, dan berharap agar tidak terjadi kerusakan pada bangunan peninggalan sejarah”, Rektor menjelaskan. Untuk itu, proses pembangunan sementara dihentikan dan UII mempersilahkan tim arkeolog untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Selain itu, sejak penemuan bagian candi tersebut UII memang telah memperketat keamanan di sekitar lokasi, sebagai upaya antisipasi membludaknya masyarakat yang ingin melihat ke lokasi. “Pengamanan kita maksudkan untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan. Masyarakat tetap diberi kesempatan untuk melihat ke lokasi”, demikian Rektor memberikan keterangan.

Yayasan Badan Wakaf UII sebagai lembaga yang menaungi UII, juga ikut terlibat dalam proses lanjutan terkait penemuan candi tersebut, karena pembangunan gedung memang menjadi tanggung jawab yayasan. Pembangunan gedung perpustakaan pusat ini sebenarnya telah direncanakan sejak lama dengan mengusung konsep perpustakaan modern yang canggih dengan fasilitas tekonologi informasi mutakhir. “Pembangunan gedung perpustakaan pusat diarahkan untuk menyesuaikan visi UII sebagai universitas bereputasi dunia, yang memiliki perpustakaan lengkap dan modern”, Rektor menjelaskan.

Perpustakaan yang dibangun nantinya direncanakan berupa gedung berlantai empat dengan luas lantai dasar mencapai 1086 meter persegi dan luas total adalah 4795 meter persegi. Bangunan akan berada di atas lahan seluas 7500-an meter persegi dengan daya tampung mencapai 1.384 pengunjung. Perpustakaan juga akan dilengkapi dengan ruang seminar berkapasitas 550 orang, dan fasilitas pendukung yang dapat diakses 360 orang. Koleksi buku yang akan dimiliki mencapai 200.000 buah dan perpustakaan dilengkapi dengan 62 unit komputer untuk menambah kenyamanan pengguna.

Image Rektor mengharapkan agar proses penelitian, identifikasi, dan eksavasi lokasi penemuan candi yang dilakukan oleh Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) DIY dapat dilangsungkan dengan cepat, sehingga keberlanjutan pembangunan perpustakaan UII dapat dilakukan lagi mengingat hal tersebut berkaitan dengan fasilitas kampus. “Semakin cepat proses penelitian oleh arkeolog maka semakin cepat pula kami menentukan keputusan terkait bangunan perpustakaan pusat,” Rektor menyampaikan. Jika nantinya memang bagian bangunan tersebut merupakan candi yang merupakan warisan budaya bangsa, maka UII siap memindahkan lokasi pembangunan gedung dari rencana sebelumnya.

UII juga akan berkomunikasi dengan pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional atau Direktorat Pendidikan Tinggi terkait pemindahan lokasi tersebut. Secara material, UII memang akan mengalami kerugian akibat penemuan ini, yaitu keterlambatan pembangunan gedung. Namun demikian, mengingat bangunan candi merupakan aset budaya bangsa, UII akan mendukung upaya perlindungannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar