Jumat, 19 Februari 2010

Misteri Hajar Aswat yang menggegerkan NASA

Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.
Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata, “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?.”

Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada alasan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.

Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.

Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.

Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’Bah, maka seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.

Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari Ka’Bah ) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.

sumber:Kaskus.us

Kamis, 04 Februari 2010

Inilah "Satelit Tikus" Iran yang Bikin AS Sewot


TEHERAN, KOMPAS.com — Pemerintah Iran hari Rabu (3/2/2010) sukses meluncurkan satelit pengangkut yang membawa tikus, kura-kura, dan cacing. Peluncuran itu dilakukan di tengah kekhawatiran Barat atas penggunaan nuklir dan ruang industri untuk mengembangkan senjata atom dan balistik.

Televisi Pemerintah Iran menyatakan, roket Kavoshgar 3 (Explorer) membawa kapsul berisi hewan hidup, menandai percobaan pertama Iran mengirim makhluk hidup ke ruang angkasa.

Rekaman televisi menunjukkan, tikus putih, cacing, dan kura-kura kecil itu ditempatkan pada sebuah tempat khusus.

Amerika Serikat menilai peluncuran roket itu sebagai tindakan provokatif di mana peralatan itu sebenarnya bisa digunakan untuk mengembangkan rudal balistik dan juga untuk meluncurkan satelit.

Wakil juru bicara Gedung Putih, Bill Burton, mengatakan, pemerintahan Obama yang masih bersitegang dalam konfrontasi nuklir dengan Teheran akan memeriksa laporan tentang peluncuran itu.

Namun, dia menambahkan bahwa gerakan Iran itu sebagai langkah provokatif. Sebelumnya, Perancis yang telah menerima kabar dari peluncuran itu mengaku sangat khawatir.

"Pengumuman ini hanya memperkuat keprihatinan masyarakat internasional bahwa Iran telah mengembangkan program nuklir yang tidak teridentifikasi untuk tujuan sipil," kata seorang juru bicara di Paris.

Kantor berita Iran, ISNA, melaporkan, kapsul yang membawa makhluk hidup itu kembali ke Bumi dengan selamat setelah perjalanan berbentuk huruf U seperti yang direncanakan. Namun, tidak dijelaskan bagaimana kondisi hewan tersebut.

"Ini merupakan pekerjaan besar bisa mengirimkan organisme hidup ke ruang angkasa. Kami melakukan percobaan pada mereka dan mereka kembali ke Bumi," kata Presiden Mahmoud Ahmadinejad ketika menyampaikan pidato peluncuran.

Kantor berita ILNA melaporkan, Menteri Pertahanan Iran Ahmad Vahidi mengatakan, data-data biologis tentang kondisi binatang tersebut akan dievaluasi.

Selain Kavoshgar 3, televisi juga menyiarkan foto-foto Ahmadinejad melihat roket yang dirancang untuk membawa satelit, yang dijuluki Simorgh (Phoenix), yang mampu membawa benda 100 kilogram dengan daya jangkau 500 km.

Ahmadinejad mengatakan, Iran akan mengirim satelit berdaya jangkau 500 kilometer ke atas. Langkah berikutnya 700 dan 1.000 km. "Semua orang tahu bahwa mencapai 1.000 kilometer orbit memungkinkan Anda untuk mencapai semua orbit."

Vahidi mengungkapkan, ada tiga prototipe satelit baru, yakni Toloo, Navid dan Mesbah-2 serta Simorgh. "Toloo adalah satelit yang digunakan untuk remote survei dengan berat 100 kilogram. Direncanakan akan ditempatkan di orbit 500 kilometer selama tiga tahun," kata Vahidi.

"Simorgh adalah roket yang mampu menempatkan satelit seberat 100 kilogram dalam 500 kilometer orbit."

Peluncuran satelit dan pengumuman prototipe baru itu ditandai sebagai Hari Teknologi Ruang Angkasa sebagai bagian dari perayaan untuk ulang tahun ke-31 Revolusi Islam.

Hari yang sama pada tahun lalu, Iran juga meluncurkan satelit pengangkut pertama yang diberi nama Omid. Pada tahun 2008 Iran menembakkan dua roket ke ruang angkasa—yakni Kavoshgar pada bulan Februari dan Kavoshgar 2 pada bulan November—tetapi tidak membawa muatan apa pun.

Barat mencurigai Iran diam-diam berusaha membangun sebuah bom atom dan mengembankan teknologi yang digunakan untuk meluncurkan roket dan rudal balistik dalam jangka panjang yang mampu membawa hulu ledak nuklir. Namun, Teheran membantah memiliki tujuan militer untuk program nuklirnya.